Rabu, 27 April 2011

STUDI BANDING (baca: plesiran) LEGISLATIF

Abis baca berita di Detik News jadi ESMOSION sendiri deh..
Headline nya menarik banget, jadi gue baca : Parlemen Spanyol Reses, Komisi X DPR RI di Madrid Cengangas-Cengenges (check this out : http://us.detiknews.com/read/2011/04/26/152036/1625946/10/parlemen-spanyol-reses-komisi-x-dpr-ri-di-madrid-cengangas-cengenges?9911022 )



Kok iya sengaja banget kunjungan pas Easter,sebagai rakyat indonesia merasa di-"kadal"-in banget deh.. Bisa-bisanya pergi pake uang negara, berdalih studi banding tapi kenyataannya jalan-jalan serombongan bahkan bawa anak-istri segala. Yakin deh, kalo dikonfirmasi pasti ada yang bilang "rencana studi banding itu kan memang sudah dibuat beberapa waktu lalu"..lah iya memangnya Easter itu bukannya juga sudah diketahui sejak awal ? dan seharusnya diketahui pula bahwa pada hari tersebut kemungkinan besar masa-masa reses (libur sidang). Apalagi di artikel tersebut dikatakan juga bahwa sebenarnya parlemen Spanyol, itu berarti sejak awal memang tak berniat kunjungan kerja karena tidak di inform consent.

Terkait berita tesebut, ada lagi rencana Studi banding Komisi VIII tentang fakir miskin ke Australia pada 27 April-2 Mei 2011 (same case actually, check out http://us.detiknews.com/read/2011/04/25/114741/1624519/10/pelajar-ri-di-australia-tolak-studi-banding-dpr-soal-fakir-miskin?nd992203605 ). Sekali lagi patut dipertanyakan maksud rencana ini karena parlemen Australia masih reses terkait libur paskah. Atau dalam planning mereka memang bukan untuk bertemu parlemen Aussie,,tapi akan terjun langsung di jalan-jalan Sydney, South Wales, dan Victoria cuci mata di beberapa toko Louis Vuitton, Channel, Gucci or any other Luxury Stuff Boutique. Mana tau di depan butik itu ada fakir miskin yang sedang ber-ikhtiar minta-minta, seperti yang biasa diliat di sekitaran masjid Al-Azhar tiap waktu sholat jumat atau sholat Ied...hahaha...


Asli udah bosen denger berita macam begini. Anggota legislatif yang telah dipilih rakyat untuk mewakili suara rakyat demi mendapatkan kebijakan yang membela kepada rakyat, nyata-nyata malah tega mengecewakan rakyat. Sebagian dari mereka membuat pembenaran atas hal yang telah mereka lakukan, karena mereka merasa sebelum dan saat pemilihan anggota legislatif telah mengeluarkan sejumlah biaya sebagai modal kampanya yang dengan rela dikeluarkan agar terpilih dan dianggap sebagai investasi agar dikemudian hari bisa menuai hasil yang lebih besar (uang+jabatan+fasilitas).

Seandainya benar bahwa peraturan SETIAP KUNJUNGAN ANGGOTA DPR RI HARUS DISOSIALISASIKAN KE PUBLIK bukan sekedar wacana, mungkin akan sangat baik. "Dalam waktu dekat pimpinan DPR akan menggelar rapat dengan pimpinan fraksi DPR mengingatkan kembali kesepakatan rapim sebelumnya. Yang mana pimpinan menyepakati beberapa hal seperti sosialisasi dan jadwal yang rigid terkait rencana keberangkatan ke luar negeri," ujar Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, kepada detikcom.

Kok ya berapa kali harus diingatkan toh? apa para anggota dewan kita ini sudah demensia ? atau minimal mereka pasti punya high tech gadget kan buat daily reminder (jangan cuma buat nonton video porno saat rapat doong..!!). Harusnya anggota DPR diwajibkan mempertanggungjawabkan setiap kegiatannya kepada rakyat. Tentunya kunjungan ke luar negeri DPR juga harus membawa manfaat bagi rakyat...mungkin dapat memanfaatkan media massa baik cetak maupun elektronik mulai dari perencanaan, jadwal, progresivitas sampai hasil kunjungan kerjanya harus transparan dapat diketahui publik..dan perlu di EVALUASI setelahnya.

Kunjungan Komisi VIII DPR ke China (StuBan Fakir Miskin JUGA..!!) 17-24 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 668.730.500. Sementara kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia menghabiskan anggaran Rp 811.800.250.

Daftar kunjungan kerja empat alat kelengkapan DPR selama masa reses DPR 8 April hingga 8 Mei 2011 yang diolah oleh Seknas FITRA dari RK dan Dipa DPR tahun 2011 yang mengikuti standar Kemenkeu no. 100/PMK.02/2011 adalah sebagai berikut:

1. Kunjungan Komisi I DPR ke Amerika Serikat 1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.405.548.500
2. Kunjungan Komisi I DPR ke Turki 16 –22 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 879.908.000
3. Kunjungan Komisi I DPR ke Rusia menghabiskan anggaran Rp 1.286.713.750
4. Kunjungan Komisi I DPR ke Prancis menghabiskan anggaran Rp 944.593.250
5. Kunjungan Komisi I DPR ke Spanyol menghabiskan anggaran Rp 1.201.826.500
6. Kunjungan Komisi X DPR ke Spanyol 24 – 30 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.320.374.500
7. Kunjungan Komisi X DPR ke China menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
8. Kunjungan Komisi VIII DPR ke China 17-24 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
9. Kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia menghabiskan aggaran Rp 811.800.250
10. Kunjungan BURT DPR ke Inggris 1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.574.638.500
11. Kunjungan BURT DPR ke Amerika Serikat menghabiskan aggaran Rp 1.966.986.500

Total anggaran yang digunakan kunjungan kerja DPR selama masa reses (8 April-8 Mei 2011) adalah Rp 12.730.087.250.

Jikalau hal busuk seperti ini tetap dilestarikan sebagai budaya Legislatif, jangan harap bisa mengurangi jumlah fakir miskin (instead sebaliknya). Belom lagi masalah rencana gedung baru yang mewah dan ekslusif (we'll discuss later ya..overtired boo..!! makan ati,,!! eat liver!! hahaha..)

liat nih kerjaannya para wakil rakyat...


Saat rapat banyak bangku yang kosong, tapi di daftar hadir kok banyak yang tanda tangan..??
pasti udah biasa sejak jadi mahasiswa suka titip absen


Udah sedikit,,,eehhh sekalinya hadir tidur pas Rapat ..?!?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar